KESIMPULAN DARI LIMA ARTIKEL YANG DICARI
Kesimpulan dari 5 artikel diatas adalah bahwa Secara umum pengertian buku adalah sebagai karya tulis ilmiah baik hasil tinjauan maupun hasil penelitian yang disusun sedemikian rupa menurut persyaratan tertentu yang ditetapkan dan diterbitkan.Buku pelajaran adalah kelompok karya tulis ilmiah , tetapi dibuatnya bukan berdasarkan hasil penelitian, tetapi materi pelajaran atau mata kuliah suatu ilmu pengetahuan tertentu sesuai kebutuhan dalam pembelajaran bidang studi tertentu. Pembuatan buku teks pelajaran mempunyai beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku antara lain prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan
Prinsip
relevansi artinya keterkaitan, materi
yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin
dicapai
Prinsip
konsistensi
artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka
bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.
Prinsip
kecukupan artinya materi
yang diajarkan hendaknya mencukupi dalam membantu peserta diklat mengusai
kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak
boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai
kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan
tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya
Sistematika penulisan buku teks pelajaran
Materi:
·
Memuat
sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat
·
Relevan
dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
·
Sesuai
dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
·
Sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
·
Sesuai
dengan jenjang dan sasararan
·
Isi
dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
·
Tidak
mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara
Penyajian:
§ Uraian teratur sesuai dengan urutan
setiap bab
§ Ualing memperkuat dengan bahan lain
dan kontekstual
§ Menarik minat dan perhatian sasaran
pembaca
- Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
- Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
- Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal
Bahasa:
v Menggunakan bahasa Indonesia yang
benar
v Menggunakan kalimat yang sesuai
dengan kematangan dan perkembangan sasaran pembaca
v Menggunakan istilah, kosakata,
indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
v Menggunakan kata kata terjemahan
yang dibakukan
Ilustrasi:
ü Relevan degan konsep, prinsip yang
disajikan.
ü Tidak mengunakan kesinambungan antar
kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
ü Merupakan bagian terpadu dari bahan
ajar
ü Jelas, baik dan merupakan hal-hal
esensial yang membantu memperjelas materi
Aspek-Aspek
Buku Pelajaran Yang Dinilai
1.
Materi
2.
Penyajian
3.
Bahasa
dan keterbacaan
4.
Grafika
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat buku teks
1. Pahami dan kuasai terlebih dahulu
kurikulum. Meskipun kurikulum hampir setiap tahun berubah. Namun, itu menjadi
acuan utama, agar isi buku nantinya tidak melenceng jauh dari kurikulum.
2. Menulislah buku teks berdasarkan
latarbelakang pendidikan kita. Bila Anda lulusan Pendidikan Biologi menulislah
buku teks pelajaran Biologi. Demikian pula bila Anda lulusan pendidikan agama
Islam, menulislah buku PAI. Secara tidak langsung itu akan memudahkan Anda
dalam menulis.
3. Bila Anda kesulitan menulis sendiri,
mintalah kolega guru yang mengajar pelajaran yang sama untuk menulis bersama.
Ini dimungkinkan, karena buku pelajaran membenarkan hasil karya beberapa orang.
4. Kirimkanlah ke pusat perbukuan bila
memang ingin mendapatkan penilaian dan dibeli hak ciptanya oleh pemerintah.
Atau bila dikirimkan ke penerbit, kirimkanlah ke penerbit yang memang
menerbitkan buku pelajaran.
5. Bila telah diterima oleh penerbit.
Pantau dan senantiasa berkomunikasi dengan penerbit sejauh mana
perkembangannya. Agar bila nantinya tidak diterbitkan maka dapat dipindahkan ke
penerbit lainnya.
6. Selain naskah, hendaknya disertai
dengan foto-foto yang mendukung. Buku teks pelajaran sekarang ini tidak
diperbolehkan untuk menggunakan ilustrasi berupa gambar (lukisan). Tetapi
menggunakan foto. Dalam buku pelajaran olahraga, gerak dan contoh harus
menggunakan foto. Demikian juga untuk menjelaskan mengenai tumbuhan.
7. Turutlah mengedit tulisan dengan
editor penerbit. Karena ada juga penerbit yang tidak memiliki editor khusus
buku pelajaran. Misalnya, nama-nama latin dalam pelajaran biologi misalnya,
oriza sativa atau oriza satifa? Atau penulisan nama orang, apakah Archimides
atau Archimedes?
8. Selain tulisan ada juga penanda atau
lambang tertentu pada pelajaran tertentu. Misalnya tanda sigma, sinus, kubik,
dll.
9. Apabila diperlukan, mintalah editor
ahli dari pihak luar. Misalnya dari ahli bahasa untuk pelajaran bahasa, atau
guru besar biologi, fisika, matematika, dll.
Hal hal teknis dalam
menulis buku teks pelajaran yang harus diperhatikan :
- berilah jarak 3 spasi antara table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya
- judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan table atau gambar
- tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya
- tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
- Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
- Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten
Hal hal yang tidak boleh
dilakukan :
- Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halamamn tersebut merupakan akhir bab
- Tidak boleh memotoing table atau gambar
- Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa
- Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab
- Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman
- Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
- Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan
- Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir
Sumber :
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 184/U/2001 tentang Pedoman Pengawasan, Pengendalian dan
Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi
teknik menyusun buku teks.htm
Penulis :
1. Febrian Yudha Pratama
2. Abdul Azis
3. Edy Januwari
WAWANCARA
Kelompok kami mewawancarai ibu
Dra. Sulistyawati M.si seorang penulis bahan ajar mata pelajaran Sosisologi dan
Geografi kelas XII. Beliau merupakan salah satu pengajar mata pelajaran
Sosiologi dan Geografi di SMA Don Bosco Kelapa Gading. Pengalaman beliau
mengajar di SMA Don Bosco selama 11 tahun. Beliau menempuh Pendidikan Strata satu (S1) di
Universitas Negeri Jakarta pada
jurusan Geografi dan melanjutkan studi Strata dua (S2) di Universitas Negeri
Jakarta jurusan Sosiologi.
Sebagai seorang pengajar,
beliau memiliki segudang pengalaman. Dari sekian banyak pengalaman mengajar, beliau menyampaikan ilmu-ilmu
tersebut kedalam sebuah bentuk tulisan buku teks pelajaran, khususnya mata
pelajaran Geografi dan Sosiologi kelas XII. Beliau menulis buku bahan ajar Sosiologi dan
Geografi adalah untuk mengingat kembali materi-materi kelas X dan kelas XI.
Berikut hasil petikan wawancara
kelompok kami dengan beliau:
Pertanyaan
: Buku apa saja yang sudah ibu tulis?
Jawaban :
Buku yang telah saya buat adalah modul mata pelajaran Sosiologi dan Geografi
kelas XII.
Pertanyaan :
Apa saja kesulitan yang ibu hadapi dalam membuat sebuah buku?
Jawaban : Kesulitan yang ibu hadapi hanya masalah waktu yang
terbatas, Karena waktu mengajar ibu di sekolah yang sangat padat selama 30 jam
dalam seminggu. Sedangkan materi –materi sudah banyak ibu dapat dan lengkap
yang di dapat dari perpustakaan.
Pertanyaan :
Apa tujuan ibu dalam membuat bahan ajar/modul ini?
Jawaban :
Tujuan ibu dalam membuat modul ini adalah untuk mempermudah siswa dalam
memahami materi. Karena kalau dari buku teks itu, bahasanya sedikit susah untuk
siswa pahami. Agar sesuai, bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari-hari untuk
menarik minat baca siswa dan diberikan contoh-contoh. Modul yang ibu buat ini pada
mata pelajaran Sosiologi terdapat banyak contoh, seperti contoh kasus. Pada
modul mata pelajaran Geografi di berikan gambar agar siswa lebih mudah
mamahami.
Pertanyaan :
Sistematika pada saat penulisan modul itu seperti apa?
Jawaban :
Saya menulis buku ini berdasarkan SKKD (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar)
untuk kelas X dan XI. Khusus untuk kelas XII berdasarkan SKL di buat ringkasan materi dan latihan soal,
karena materi didapat saat kelas X. Untuk kelas X dan XI saya tidak membuat
modul, karena berdasarkan buku teks yang mereka miliki sudah lengkap dan hanya
untuk kelas XII mendapatkan materi pengayaan yang dibutuhkan untuk menghadapi
Ujian Nasional. Pada saat siswa kelas XII lupa akan materi kelas X dan XI, lalu
saya membuat ringkasan yang sangat berguna untuk mempelajari materi yang
sebelumnya karena banyak siswa yang melupakan materi.
Pertanyaan :
Pengalaman apa saja yang ibu dapatkan pada saat membuat bahan ajar ini?
Jawaban :
Dalam membuat bahan ajar ini, saya tidak mengalami kesulitan besar terkecuali
masalah waktu. Saya tidak langsung memberikan satu paket modul ke siswa
melainkan per satu SKL jadi satu. Masalahnya karena kurang waktu untuk membuat
modul secara lengkap. Jadi saya menyicil untuk menyelesaikan modul ini.
Memudahkan murid
supaya lebih hemat. Biasanya, saya menyuruh mereka untuk memfoto copy agar
menjadi lebih banyak. Karena murid disana sangat perhitungan. Jika ada
percetakan dari luar pun, siswa tidak menyukai modul tersebut. Karena siswa
lebih memilih modul yang saya buat. Sebenarnya siswa mempunyai buku dari luar
dan posisi ibu disini adalah sebagai sisipan/memperkaya materi.
KESIMPULAN
Dalam membuat
suatu bahan ajar itu dibutuhkan waktu yang cukup, kalau tidak banyak memiliki
waktu untuk fokus ke pembuatan bahan ajar itu maka akan selesai lebih lama.
Seperti kasusnya ibu Sulis beliau menyelesaikannya secara bertahap dalam
pembuatan bahan ajar yang berbentuk modul tersebut karena waktu yang dia miliki
sebagian besar digunakan untuk mengajar. Modul yang dibuat sendiri bisa
membantu siswa dalam memperkaya materi dan membantu mengingat lagi materi kelas
sebelumnya. Membuat modul khusus kelas XII harus sesuai dengan SKL (Standar
Kompetensi Lulusan).
Penulis :
1. Febrian Yudha Pratama
2. Abdul Azis
3. Edy Januwari